Kamis, 20 Maret 2014

Rangkuman Akuntansi Keuangan II bab 14 Kewajiban Jangka Panjang

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
(NON CURRENT LIABILITIES)

Hutang jangka panjang adalah pengorbanan manfaat ekonomi yang sangat mungkin di masa depan akibat kewajiban sekarang yang tidak dibayarkan dalam satu tahun atau siklus operasi perusahaan. Hutang jangka panjang terdiri dari Hutang Obligasi, Wesel Bayar Jangka Panjang, Hutang Hipotik, Kewajiban Pensiun dan Kewajiban Lease.

PENERBITAN OBLIGASI
            Obligasi yang timbul dari suatu kontrak disebut sebagai indenture obligasi dan merupakan janji untuk membayar (1) sejumlah uang yang harus dibayar pada tanggal jatuh tempo ditambah (2) bunga periodic pada tingkat tertentu atas jumlah yang jatuh tempo (nilai nominal). Setiap obligasi dinyatakan dengan sertifikat dan memiliki nilai nominal $1000. Pembayaran bunga obligasi biasanya dilakukan secara setengahtahunan, meskipun suku bunga pada umumnya dinyatakan secara tahunan. Tujuan utama dari obligasi adalah untuk meminjam dana jangka panjang apabila jumlah modal yang dibutuhkan terlalu besar untuk disediakan oleh satu pemberi pinjaman. Dengan menerbitkan obligasi dalam pecahan $100, $1000 atau $10000, sejumlah besar hutang jangka panjang dapat dibagi banyak unit investasi yang kecil, sehingga memungkinkan lebih dari satu pemberi pinjaman yang berpartisipasi dalam memberikan pinjaman.

JENIS DAN PERINGKAT OBLIGASI
1.      Obligasi Berjamin dan Tanpa Jaminan
Secured bonds didukung oleh janji dari bebrapa orang penjamin. Obligasi hipotik dijamin oleh klaim atas real estate. Unsecured bonds merupakan obligasi tanpa jaminan dan sangat berisiko, sehingga harus membayar bunga lebih tinggi.
2.      Obligasi Berjangka, Obligasi Berseri dan Obligasi Yang Dapat Ditebus
Obligasi Berjangka terbitan obligasi yang telah jatuh tempo pada satu tanggal, Obligasi Berseri terbitan yang jatuh tempo namun pembayarannya secara angsuran, Obligasi Yang Dapat Ditebus memberikan hak kepada penerbit untuk menebus dan menarik kembali obligasi sebelum jatuh tempo
3.      Obligasi Konvertibel, Obligasi Yang Didukung Komoditas, dan Dengan Diskonto Besar
Obligasi Konvertibel obliasi yang bisa dikonversi menjadi sekuritas lain dalam jangka waktu tertentu setelah penerbitannya, Obligasi yang Didukung Komoditas obligasi yang dapat ditebus dengan menggunakan komoditas seperti minyak dalam barel, batubara dalam ton, dan logam mulia dalam ons, Obligasi Dengan Diskonto Besar dijual pada diskonto yang memberikan total pembayaran harga pada saat jatuh tempo kepada pembelinya.
4.      Obligasi Terdaftar dan Obligasi Atas Unjuk
Obligasi Terdaftar obligasi yang diterbitkan atas nama pemilik. Obligasi Atas Unjuk obligasi yang tidak mencatat nama pemilik.
5.      Obligasi Laba dan Obligasi Pendapatan
Obligasi Laba tidak membayar bunga kecuali perusahaan mendapat laba, Obligasi Pendapatan

PENILAIAN HUTANG OBLIGASI-DISKONTO DAN PREMI
            Harga jual obligasi ditentukan oleh permintaan dan penawaran dari pembeli dan penjual, risiko relative, kondisi pasar dan keadaan perekonomian. Investor menilai obligasi pada nilai sekarang dari arus kas ke masa depan yang diharapkan, yang terdiri dari bunga dan pokok. Suku bunga yang digunakan adalah suku bunga yang memberikan pengembalian atas investasi yang dapat diterima, yang sebanding dengan risiko penerbitannya.
            Suku bunga yang ditulis dalam persyaratan obligasi disebut suku bunga ditetapkan, kupon atau nominal. Suku bunga ini yang ditetapkan oleh penerbit obligasi dinyatakan dalam persetase dari nilai nominal yang disebut nilai pari, jumlah pokok atau nilai jatuh tempo. Selisih antara nilai nominal dengan nilai sekarang menentukan harga actual yang dibayar pembeli obligasi. Selisih antara nilai nominal dengan nilai sekarang bisa berupa premi atau diskonto. Jika obligasi dijual lebih tinggi dari nominalnya maka dijual dengan premi, jika sebaliknya dijual dengan diskonto.
            Apabila obligasi dijual di bawah nilai nominal maka investor mrnuntut suku bunga yang lebih tinggi dari yang ditetapkan. Biasanya ini terjadi karena investor dapat menghasilkan tingkat yang lebih tingggi pada investasi alternative dengan risiko yang sama. Mereka tidak dapat mengubah suku bunga yang ditetapkan sehingga menolak untuk membayar seharga nilai nominal. Jadi, dengan mengubah jumlah investasi mereka dapat mengubah suku bunga efektif.

METODE BUNGA EFEKTIF
1.      Beban bunga obligasi dihitung pertama kali dengan mengalikan nilai buku obligasi pada awal periode dengan suku bunga efektif
2.      Amortisasi diskonto atau premi obligasi kemudian ditentukan dengan membandingkan bunga obligasi terhadap bunga yang dibayarkan

KLASIFIKASI DISKONTO DAN PREMI
            Diskonto hutang obligasi bukan merupakan aktiva karena tidak memberikan manfaat ekonomi di masa mendatang. Secara konseptual diskonto hutang obligasi merupakan akun penilaian kewajiban, yaitu pengurangan dari jumlah nominal atau jatuh tempo kewajiban yang berhubungan. Akun ini disebut akun kontra.
            Premi hutang obligasi tidak memiliki eksistensi yang terpisah dari hutang yang berkaitan. Secara konseptual premi hutang obligasi merupakan akun penilaian kewajiban yakni penambahan pada jumlah nominal atau jatuh tempo kewajiban yang berhubungan. Akun ini disebut Akun Ajun atau akun pengimbang. Akibatnya perusahaan melaporkan dskonto obligasi dan premi obligasi sebagai pengurang lasngsung dari jumlah nominal obligasi.

OBLIGASI TREASURI
            Merupakan hutang obligasi yang telah diakuisisi kembali oleh perusahaan yang menerbitkannya atau agen atau trustee atau perwaliannya yang belum dibatalkan dan akun dari obligasi treasuri harus dikredit.

PELUNASAN HUTANG LEBIH AWAL
            Jika obligasi dipegang hingga jatuh tempo, maka tidak ada keuntungan atau kerugian yang dihitung. Setiap premi atau diskonto dan setiap biaya penerbitan akan diamortisasi sepenuhnya pada tanggal obligasi jatuh tempo. Akibatnya, jumlah tercatat akan sama dengan nilai jatuh tempo (nominal) obligasi tersebut. Karena nilai nominal sama dengan nilai pasar obligasi maka tidak ada keuntungan atau kerugian.
            Dalam beberapa kasus, hutang dilunasi lebih awal sebelum tanggal jatuh tempo. Jumlah yang dibayarkan atas pelunasan lebih awal sebelum jatuh tempo mencakup premi penarikan dan beban reakuisisi yang disebut harga reakusisi. Pada tanggal tertentu, jumlah tercatat bersih dari obligasi adalah jumlah yang akan dibayarkan pada jatuh tempo yang disesuaikan dengan premi atau diskonto yang belum diamortisasi dan biaya penerbitan. Setiap kelebihan dari jumlah bersih yang tercatat di atas harga reakusisi merupakan keuntungan dari pelunasan lebih awal dan sebaliknya.

WESEL BAYAR JANGKA PANJANG
Terdiri dari :
1.      Wesel yang Diterbitkan Pada Nilai Nominal
2.      Wesel yang Tidak Diterbitkan Pada Nilai Nominal
·         Wesel Dengan Bunga Nol
·         Wesel Berbunga
3.      Wesel Bayar Dalam Situasi Khusus
·         Wesel Diterbitkan untuk Properti, Barang dan Jasa
Suku bunga yang ditetapkan dianggap layak jika : 1) Tidak ada suku bunga yang ditetapkan (2) Suku bunga yang ditetapkan tidak layak (3) Jumlah nominal yang ditetapkan dari instrument hutang itu secara material berbeda dengan harga jual tunai berjalan atas barang yang sama atau serupa atau dari nilai pasar berjalan instrument hutang itu.

PILIHAN SUKU BUNGA
            Dalam transaksi wesel, suku bunga pasar atau suku bunga efektif itu nyata atau dapat ditentukan oleh faktor lain yang terlibat dalam pertukaran, seperti nilai pasae wajar dari apa yang diberikan atau diterima. Namun, jika sebuah perusahaan tidak dapat menentukan nilai wajar property, barang dan jasa dan jika wesel tersebut tidak mempunyai pasar yang siap menampungnya, masalah penentuan nilai sekarang wesel tersebut lebih sulit. Untuk memperkirakan nilai sekarang dari wesel dalam kondisi seperti itu, perusahaan  harus memperkirakan suku bunga penerapan yang mungkin berbeda dengan suku bunga yang ditetapkan. Proses penaksiran ini disebut Pengaitan, dan suku bunga yang dihasilkan disebut Suku Bunga Terkait.
            Suku bunga yang berlaku untuk instrument yang serupa dari dari para lembaga penerbit wesel yang mempunyai peringkat kredit yang serupa akan mempengaruhi pilohan suku bunganya. Faktor lain yang berpengruh lainnya adalah perjanjian pembatasan, jaminan, jadwal pembayaran, dan suku bunga utama yang berlaku. Perusahaan menentukan suku bunga terkait letika mereka menerbitkan wesel, perubahan yang terjadi sesudahnya pada suku bunga yang ada akan diabaikan.

WESEL BAYAR HIPOTIK
            Bentuk paling umum dari wesek bayar jangka panjang adalah wesel bayar hipotik. Wesel Bayar Hipotik adalah wesel promes yang dijamin dengan satu dokumen yang disebut hipotik yang menggadaikan hak atas property sebagai jaminan pinjaman. Wesel bayar hipotiks erring digunakan oleh perusahaan dan persekutuan daripada korporasi.
            Peminjam biasanya menerima kas dalam jumlah nominal wesel hipotik, si mana jumlah nominal wesel itu merupakan kewajiban yang sebenarnya dan tidak ada diskonto atau premi yang terlibat. Namun, apabila dikenakan penilaian “poin” oleh pemberi pinjaman, maka jumlah total yang diterima oleh peminjam kurang dari jumlah nilai nominal wesel. Poin menaikkan suku bunga efektif diatas yang ditetapkan suku bunga dalam wesel. Satu poin adalah 1% dari nilai nominal wesel.

PELAPORAN DAN ANALISIS HUTANG JANGKA PANJANG

PEMBIAYAAN DI LUAR NERACA
Ada 3 bentuk pembiayaan di luar neraca :
1.      Anak perusahaan yang tidak terkonsolidasi
Perusahaan induk tidak perlu melaporkan aktiva dan kewajiban anak perusahaannya. Yang dilaporkan perusahaan dalam neraca hanyalah investasi dalam anak perushaan.

2.      Entitas dengan Tujuan Khusus atau Special Purpose Entity
Perusahaan dengan tujuan khusus ini biasanya merupakan perusahaan yang menjalankan sebuah proyek.

3.      Lease Operasi
Cara lain agar perusahaan tidak perlu mencantumkan hutang di neraca adalah dengan leasing. Daripada memiliki sebuah aktiva, perusahaan lebih memilih untuk menyewanya.

DASAR PEMIKIRAN
            Mengapa oerusahaan berusaha mengadakan perjanjian pembiayaan di luar neraca ?. Alasan utamanya adalah banyak yang berpendapat bahwa peniadaan hutang akan mempertinggi mutu neraca dan memungkinkan kredit diperoleh dengan lebih cepat serta dengan biaya lebih ringan.
            Kedua, ketentuan pinjaman seringkali menetapkan pembatasab atas jumlah hutang yangt dapat dimiliki. Akibatnya, pemmbiayaan di luar neraca digunakan karena komitmen jenis ini mungkin tidak diikutkan dalam menghitung pembatasan kredit atau hutang.
            Ketiga, dikemukakan oleh beberapa pihak bahwa sisi aktiva dari neraca dinyatakan terlalu rendah.

PENYAJIAN DAN ANALISIS HUTANG JANGKA PANJANG
            Perusahaan yang mempunyai banyak terbitan hutang jangka panjang dalam jumlah besar sering kali hanya melaporkan satu akun dalam neraca dan mendukungnya dengan komentar dalam catatan yang menyertainya. Hutag jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun hrus dilaporkan sebagai hutang lancar, kecuali kalau penarikan itu dipenuhi dengan aktiva selain aktiva lancar. Jika hutang itu didanai kmbali, dikonversi menjadi saham, atau ditarik dari dana pelunasan obligasi, maka hal itu harus terus dilaporkan sebagai pos tidak lancar.
            Pengungkapan catatan umumnya berisi sifat dari keajiban, tanggal jatuh tempo, suku bunga, provisi penarikan, konversi, pembatasan yang dikenakan oleh kreditor dan  aktiva yang disepakati sebagai jaminan.


ANALISIS HUTANG JANGKA PANJANG
            Pemegang saham dan kreditor jangka panjang berkepentingan dengan solvensi jangka panjang perusahaan terutama kemampuannya membayar bunga yang akan jatuh tempo dan melunasi nilai nominal hutangnya saat jatuh tempo.

RASIO HUTANG TERHADAP TOTAL AKTIVA
            Mengukur persentase total aktiva yang disediakan oleh kreditor
                                                                        Total Hutang
            Hutang Terhadap Total Aktiva =
                                                                       Total Aktiva

RASIO BERAPA KALI BUNGA DIHASILKAN
            Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar bunga ketika jatuh tempo.
                                                                       Laba sebelum PPh dan Beban Bunga
            Hutang Terhadap Total Aktiva=       

                                                                                    Beban Bunga



Sumber : Intermediate Accounting Kieso, Weygandt and Warfield

3 komentar: